Kehidupan sebuah perjalanan. Perjalanan tanpa henti sampai berlabuh kembali ke tanah......Mari berkarya demi kehidupan yang lebih bermakna
Kamis, November 27, 2008
Seminar Nasional
respon terhadap UU Pilpres
Fakultas Syari'ah UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta
Gedung multi Purpose, 27 November 2008
Pembicara :
1. Prof. Dr. yusril Ihza Mahendra (Calon Presiden 2009)
2. Dr. Sidik jatnika (Pakar politik lokal UMY)
3. dr. ahmad yani Anshori (Pakar Politik Islam UIN Yogyakarta)
Moderator: Agus M. Najib, M. Ag.
dalam seminar ini dipaparkan tentang hal ihwal UU No. 42 tentang Pemilihan Presiden dan Wakil presiden. dan disinggung juga tentang pengalaman yusril mengabdi selama belasan tahun dari masa pak Harto sampai presiden SBY baik sebagai ajudan penulis pidato maupun sebagai menteri.
dalam permasalahan politik dari zaman dahulu ketika orde lama lama untuk menyingkirkan lawan politik digunakan istilah kontra revolusi/pengkhianat bangsa, untuk zaman orba indikasi G 30 /PKI dan masa reformasi dengan istilah terindikasi korupsi.
Workshop Jurnalistik
LPM Arena UIN Sunan Kalijaga Yogyakartta
23 November 2008
Aula Teatrikal Perpustakaan
dalam workshop ini sesi pertama diperbincangkan tentang berbagai isu dan pengenalan mengenai jurnalisme dasar yang dibutuhkan menjadi seorang jurnalis. permasalahn jurnalistik diantaranya adalah terdapatnya ketimpangan jurnalisme dengan permasalahan kesejahteraan, sehingga tidak sedikitr para jurnalis yang dalam kegiatannya menutupi persoalan publik dan condong disuap oleh oknum yang berkepentingan.
Rabu, November 26, 2008
artikel Budaya
INTEGRASI ISLAM SEBAGAI IDENTITAS
BUDAYA
Abstrak
Bangsa
Islam merupakan salah satu akar dari budaya
Globalisasi dalam bentuk yang alami akan meninggikan berbagai budaya dan nilai-nilai budaya karena setiap etnis yang ada akan berusaha menyesuaikan. Tetapi, dalam proses ini negara-negara -khususnya di negara berkembang dimana perekonomian belum mapan – harus berupaya memperkokoh dimensi budaya mereka dan memelihara struktur nilai-nilainya agar tidak dieliminasi oleh budaya asing. Hal inilah yang dialami Indonesia, berada dalam pusaran kebudayaan budaya global yang didominasi budaya Barat. Perlu diperkuat budaya nasional sebagai identitas bangsa yang besar di kancah dunia global.
Kata Kunci: Budaya
A. Selayang Pandang Kebudayaan
Menurut Bapak Antropologi
Pengertian di atas bila dikaitkan dengan perkembangan kebudayaan modern[2] kita patut bertanya dimanakah peranan kebudayaan
Kebudayaan
Budaya lokal yang dimaksud adalah budaya daerah dari suku bangsa di
Islam adalah agama mayoritas bangsa
B. Integrasi Islam dalam Kebudayaan Indonesia
Sampai saat ini waktu kedatangan Islam di Indonesia belum diketahui secara pasti,dan memang sulit untuk mengetahui kapan suatu kepercayaan mulai diterima oleh suatu komunitas tertentu. Di samping itu wilayah Nusantara yang luas, dengan banyak daerah perdagangan yang memungkinkan terjadinya kontak dengan orang asing, mengakibatkan suatu daerah mungkin lebih awal menerima pengaruh Islam daripada daerah lain. Oleh karena itu, sulit untuk mengatakan secara pasti kapan agama Islam masuk di Nusantara secara keseluruhan. Dengan demikian rangkaian berbagai macam data, baik arkeologis maupun data lain berperan menunjukkan keberadaan orang Islam di daerah bersangkutan.[3]
Mengenai proses Islamisasi
Masuk dan berkembangnya Islam di Indonesia membawa perubahan-perubahan dalam berbagai aspek kehidupan masyarakat. Candi dan petirtaan tidak dibangun lagi, tetapi kemudian muncul masjid, surau, dan makam. Sistem kasta di dalam masyarakat dihapus, serta arca dewa-dewa dalam segala bentuk-bentuknya dihapus.
Salah satu cara penyebaran Islam adalah melalui seni, misalnya seni sastra, seni pertunjukan, seni musik, seni pahat, dan seni bangunan. Melalui seni pertunjukan, misalnya wayang yang digemari masyarakat Jawa, ajaran agama Islam dapat disampaikan dengan cara disisipkan dalam lakon-lakon yang masih didasarkan pada ceritera-ceritera Jawa Kuno. Selain itu, para pujangga waktu itu juga menggubah ceritera baru untuk dipergelarkan, seperti cerita Menak Demikian pula lirik dalam tembang untuk mengiringi pergelaran tersebut, juga dipakai untuk mengungkapkan ajaran agama yang baru. Seni bangunan juga dipakai sebagai sarana untuk penyebaran agama Islam di Nusantara. Salah satu contohnya adalah
Bahkan pada abad XVII M Sultan Agung memunculkan kalender Jawa, yang pada dasarnya merupakan “perkawinan” antara kalender Çaka dan Hijriyah. Akan tetapi, pada sisi lain budaya tidak dapat dikotak-kotakkan, sehingga terjadi pula kesinambungan-kesinambungan yang inovatif sifatnya. Masjid dan cungkub makam mengambil bentuk atap tumpang, seperti Masjid Agung Demak, yang bentuk dasarnya sudah dikenal pada masa sebelumnya sebagaimana tampak pada beberapa relief candi. Demikian pula menara masjid tempat muazin menyerukan azan, seperti menara di Masjid Menara di Kudus. Bentuk dasarnya tidak jauh berbeda dari candi
Bangunan makam Islam merupakan hal baru di
Ketika Islam masuk dan berkembang di
Setelah mengetahui bahwa terjadi akulturasi dan perubahan sehingga terbentuk kebudayaan Indonesia-Islam, maka perlu difikirkan bagaimana pengembangannya pada masa kini dan masa mendatang. Dalam hal budaya materi memang harus dilakukan pengembangan-pengembangan sesuai dengan kemajuan teknologi, supaya tidak terjadi stagnasi, tetapi tanpa meninggalkan kearifan-kearifan yang sudah dihasilkan. Hasil akulturasi menunjukkan bahwa Islam memperkaya kebudayaan yang sudah ada dengan menunjukkan kesinambungan, namun tetap dengan ciri-ciri tersendiri. Hasil akulturasi juga memperlihatkan adanya mata rantai-mata rantai dalam perkembangan kebudayaan
C. Kebudayaan Indonesia dalam Kepungan Arus Globalisasi
Globalisasi (globalization) menurut kamus Macmilan English Dictionary diartikan sebagai: the idea that the world in developing a single economy and culture as aresult of improved technology and communications and the influence of very large multinational companies[6]. Dari pengertian itu setidaknya Terdapat tiga isu yang berkaitan dengan globalisasi. Isu pertama adalah terdapatnya penyatuan umat manusia yang melintasi batas-batas wilayah, bangsa, etnis, ras srta agama. Isu kedua adalah semakin banyaknya distingsi negara maju dan negara dunia ketiga. Seringkali terjadi konflik dan hegemoni negara kaya terhadap negara dunia ketiga dalam bidang ekonomi, politik dan militer.
Isu terakhir adalah krisis identitas. Identitas berarti jati diri yang berarti pengenalan terhadap seseorang yang termasuk ke dalam golongan yang dilakukan karena ciri-ciri serta menandainya sehingga dia dapat digolongkan kepada kelompok tersebut.[7] Identitas seseorang akan tergerus dengan semakin mudahnya penyebaran manusia (diaspora)ke berbagai pelosok dunia dan menciptakan proses asimilasi dan akulturasi budaya yang menghilangkan kebudayaan setempat.
Identitas nasional yang berasal dari national identity yang berarti kepribadian nasional atau jatidiri nasional. Setiap bangsa mempunyai identitas yang berbeda-beda. Identitas bangsa
Globalisasi dalam pengertian yang lain diambil dari kata global, yang maknanya ialah universal. Globalisasi belum memiliki definisi yang mapan, kecuali sekadar definisi kerja (working definition), sehingga tergantung dari sisi mana orang melihatnya.
Tidak dapat tidak, diakui atau bukan, dalam konteks budaya, kalau dihadapkan dengan arus kuat globalisasi, ada kekuatiran, ketidaksiapan kondisi obyektif budaya (nasional) kita. Hal itu tidak saja dapat dilihat dengan terjangan berbagai arus ‘produk’ budaya bawaan globalisasi. Bukan hanya hiburan semisal film, life style, dan sebagainya. Tetapi, juga hal-hal mendasar bentukan filsafat pemikiran, mulai dari liberalisme sampai hedonisme.
Dalam menghadapi serbuan dampak negatif globalisasi pertama-pertama harus dilakukan adalah pemantapan identitas budaya nasional Indonesia. Terdapat setidaknya empat agenda kebudayaan yang setidaknya harus menjadi kepentingan kita bersama mengahadapi era globalisasi. Pertama, kebudayaan Indonesia tidak perlu “duduk” dan “ Menonton” globalisasi seolah-olah predator yang sedang mencari mangsanya. Namun, globalisasi harus kita ajak “bekerja”dan mengambil manfaat darinya. Dalam hal ini budaya nasional yang Islam berada di dalamnya perlu diajak untuk memahami bahwa globalisasi bukan untuk ditakuti atau dijauhi. Sebab globalisasi datang kepada kita, bukan kita yang manghampirinya.
Kedua, bangsa Indonesia perlu menguasai IT. Negara Indonesia masih jauh tertinggal dalam persoalan IT dengan negara-negara maju. Padahal, globalisasi terasa ‘dekat’ dengan kita melalui IT. Ketiga, menumbuh kembangkan dunia R & D (Research and Development). Tradisi riset di kalangan bangsa Indonesia masih jauh tertinggal . Pada dasarnya globalisasi berjalan itu lebih disebabkan oleh perkembangan R&Dyang dilakukan oleh negara-negara maju. Keempat adalah penguasaan media massa. Sejauh ini bangsa Indonesia tertinggal dan kurang dihargai bangsa lain karena kurangnya penguasaan yang berimbang terhadap media massa dunia.
Pada akhirnya, kita tidak usah takut atau gagap menghadapi arus globalisasi, sebab daya tahan sosial budaya menjadi hal melekat dalam tekad, pada batin, yang dinyatakan dalam tindak. Kita akan dengan teguh memilih mana bawaan globalisasi yang positif untuk kepentingan nasional kita sembari mencampakkan hal-hal buruknya.
D. Meneguhkan Islam sebagai Identitas Budaya Nasional
Integrasi Nasional selalu terkait dengan penyatuan atau pengakomodiran kepentingan dari ragam kelompok didalamnya. Integrasi sendiri menurut Kuntowijoyo dalam bukunya Budaya dan Masyarakat, adalah masalah sosial yang tidak pernah selesai, selalu menghadapi kekuatan disintegrasi. Adanya konflik kepentingan ini menurut Kuntowijoyo adalah sebuah hal yang alamiah, dimana integrasi tersebut memiliki makna yang berbeda dalam persfektif setiap kelompok budaya, ketika sebuah kelompok berhasil menancapkan persfektifnya terhadap integrasi yang terbentuk, maka Ia mempunyai kecenderungan untuk mempertahankannya, diluar itu kelompok dengan persfektif atau makna lain sebaliknya menginginkan disintegrasi, merasa kepentingannya tidak terakomodir.[10]
Setelah mengetahui bahwa terjadi akulturasi dan perubahan sehingga terbentuk kebudayaan Indonesia-Islam, maka perlu difikirkan bagaimana pengembangannya pada masa kini dan masa mendatang. Dalam hal budaya materi memang harus dilakukan pengembangan-pengembangan sesuai dengan kemajuan teknologi, supaya tidak terjadi stagnasi, tetapi tanpa meninggalkan kearifan-kearifan yang sudah dihasilkan.
Hasil akulturasi menunjukkan bahwa Islam memperkaya kebudayaan yang sudah ada dengan menunjukkan kesinambungan, namun tetap dengan ciri-ciri tersendiri. Hasil akulturasi juga memperlihatkan adanya mata rantai-mata rantai dalam perkembangan kebudayaan
[1] Koentjaraningrat. Pengantar Ilmu Antropologi.(Jakarta: Aksara Baru, 1986), hlm. 181.
[2]Kebudayaan Modern berkembang dari Kebudayaan Barat yang mengalami proses perjalanan panjang untuk menjadi seperti saat ini. Kebudayaan itu bermula dari zaman Renaissance abad XV dan XVI yang membawa Humanisme. Berlanjut ke abad XVII dan XVIII dengan Rasionalisme; kemudian abad XIX dan XX dengan Scientisme dan Materialisme. Tim PLP2M. Perspektif Islam dalam pembangunan Bangsa. (Yogyakarta: PLP2M, 1986), hlm. 89.
[3] Azyumardi azra, Islam Nusantara: Jaringan Global dan Lokal. (
[4] Mundzirin Yusuf (ed). Sejarah Peradaban Islam di Indonesia (
[5] Uka (ed.)Tjandrasasmita. Sejarah Nasional
[6] Michael Rundell et al (ed). Macmillan English Dictionary for Advanced Learners, (
[7] Parsudi Suparlan, Hubungan Antar Suku Bangsa, (Bahan Kuliah Hubungan Antar Suku Bangsa), 1999. Internet akses 16 April 2008.
[8] A. Ubaidillah et al. Pendidikan Kewargaan (Civic Education):Demokrasi, HAM dan Masyarakat Madani. (
[9] Globalisasi dalam http://wikipedia.com akses tanggal 16 April 2008.
[10] Kuntowijoyo, Budaya dan Masyarakat.(Yogyakarta:Tiara Wacana, 1987) hlm. 76.
Puisi
Sosok kalem yang tak kenal lelah
Ia berani menjadi memimpin
Jutaan rakyat yang butuh makan
Pemimpin adalah manunggal rakyat
Bisakah ia bertahan???
Korupsi
Sekali lagi berita korupsi
Di
pemerintah mau berantas korupsi
sekarang satu korupsi besok dua korupsi
haruskah korupsi jadi hak paten
melihat bangsa ala Slank
Menafsirkan ‘Gossip Jalanan’
Oleh Daniel Arief Budiman
Slank adalah salah satu grup band papan atas
Seringkali Slank yang terdiri dari Kaka dkk, tampil bukan hanya di dalam negeri bahkan sudah pernah tampil di Amerika Serikat. Belakangan ini grup band ini terkenal karena adanya perseteruan dengan anggota DPR yang dipicu oleh lagu Gossip Jalanan yang dibawakan Slank ketika tampil di Gedung Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).
Membaca fakta dalam Lagu
Pernah kah lo denger mafia judi/Katanya banyak uang suap polisi/Tentara jadi pengawal pribadi. Inilah lirik pertama dari penggalan lagu grup band Slank yang membuat merah telinga orang yang disinggung.
Lirik pertama tersebut ditujukan bagi oknum aparat keamanan dan pertahanan negeri ini yang tak henti-hentinya membiarkan kasus-kasus keamanan serta pertahanan diselesaikan lewat jalur amplop habislah perkara. Kasus terbaru yang terjadi adalah Pembalakan ilegal di Kalimantan Barat yang disinyalir melibatkan oknum aparat keamanan dan merugikan negara 200 milyar lebih. Inilah satu tanda bahwa lagu ini tak hanya enak didengar tapi menggambarkan fakta yang terjadi.
Apa lo tau mafia narkoba/Keluar masuk jadi bandar di penjara/Terhukum mati tapi bisa ditunda. Penggalan lirik kedua ini mengisahkan tentang jaringan narkoba yang beroperasi tidak hanya di luar tapi juga di hotel prodeo tempatnya para narapidana. Belum lagi kalau kita saksikan banyak tersangka kasus narkoba itu yang sampai sekarang belum diekseskusi sebagaimana putusan peradilannya.
Siapa yang tau mafia selangkangan/Tempatnya lendir-lendir berceceran/Uang jutaan bisa dapat perawan/Kacau balau 2X negaraku ini. Mafia selangkangan dalam lirik Slank ini adalah para pejabat yang tak sedikit menggunakan uangnya bahkan uang rakyat untuk melampiaskan nafsunya. Bahkan beberapa tahun lalu ada wakil rakyat yang ketahuan melakukan adegan porno lewat telepon genggam dan tersebar di internet.
Apa bener ada mafia pemilu/Entah gaptek apa manipulasi data/Ujungnya beli suara rakyat. Pemilihan Umum (Pemilu) setiap
Mau tau gak mafia di senayan/Kerjanya tukang buat peraturan/Bikin UUD ujung-ujungnya duit. Mungkin diantara semua lirik lagu Slank, inilah yang paling kontroversial. Banyak politisi sekaligus wakil rakyat yang ‘kebakaran jenggot’. Selang beberapa hari sejak lagu ini jadi kontroversi, ada wakil rakyat yang ditangkap KPK atas dugaan terkait kasus Kolusi. Hal ini semakin menguatkan dugaan adanya mafia di tubuh wakil rakyat. Lalu kenapa reaksi yang timbul menjadi berlebih bahkan sampai akan memperkarakan Slank ke Pengadilan?. Merekalah yang tahu jawabannya, tapi kritik tersebut harusnya menjadi alat introspeksi bukan sebaliknya.
Pernahkah gak denger teriakan Allahu Akbar/Pake peci tapi kelakuan barbar/ Ngerusakin bar orang ditampar-tampar. Lirik ini mengisahkan tentang aksi dari salah satu ormas keagamaan yang mencitrakan perlakuan yang anarkis dalam setiap aksinya. Niat baik dalam memberantas kemaksiatan seolah tercoreng oleh tindakan yang brutal bahkan sampai menghancurkan banyak tempat hiburan. Perilaku mengatas-namakan agama dalam melegitimasi aksi tanpa toleransi hanya akan membuat kebencian serta menggangu ketertiban masyarakat.
PESAN MORAL
Moralitas individu maupun institusi pemerintah dan wakil rakyat sudah seharusnya menjadi teladan yang baik bagi rakyatnya. Mereka sudah diberi amanah dan tanggung jawab yang besar oleh rakyat melalui pemilu. Bagaimana pemberantasan korupsi bisa tercapai kalau aparatur negara-nya juga tidak memberi andil dalam masalah tersebut.
Lagu ‘Gossip Jalanan’ telah memberi teguran dan pesan moral bagi para pejabat di negeri ini untuk senantiasa memberi perhatian terhadap rakyat dan tidak sedikit pun menyia-nyiakan amanah yang diberikan. Mafia-mafia penjahat yang merupakan penyelewengan oknum-oknum tidak bertanggungjawab semoga tidak terjadi dalam pemilu 2009 yang akan datang.
Slank telah memberikan teladan bahwa teguran terhadap ketidakadilan bisa disampaikan lewat berbagai jalan. Sikap kritis terhadap aparatur negara harus terus disuarakan karena yang berkuasa di negeri ini adalah rakyat. Negara yang besar seperti
Memang harus diakui bahwa hati nurani hanya dimiliki oleh seniman yang tak selalu terbuai dengan godaan materi semata. Semoga makin banyak seniman-seniman lain yang berusaha memberi teguran kepada mafia penjahat di negeri ini dan penyakit kronis KKN bangsa
Salute to SLANK!
Daniel Arief Budiman, mahasiswa Sejarah Kebudayaan Islam Sunan Kalijaga Yogyakarta. Penggemar Slank (Slanker)
Alamat surat: Wisma Sangkuriang Gendeng GK IV/999 Yogyakarta 55225 telp. 081392342570 (menerima SMS);
E-mail: ibrania_fahlevi@yahoo.com
No. Rek. Bank BNI Cab. UGM: 0079344156 an. Daniel Arief Budiman.
artikel kompas
Bangsa Bahari Yang Merana
Oleh Daniel Arief Budiman
Deklarasi Djoeanda 1957 diumumkan ke dunia Internasional pada tanggal 13 Desember 1957 oleh Perdana Menteri RI Ir. H. Djoeanda.
Negara
Kehidupan pesisir
Dalam pemberitaan Kompas, Selasa(15/4) patroli keamanan laut Departemen Kelautan dan Perikanan (DKP) menangkap 11 kapal Vietnam dan 4 kapal China yang sedang mejaring ikan di Zona Ekonomi Eksklusif (ZEE) Indonesia di Laut China Selatan. Penangkapan seperti ini untuk yang kesekian kalinya kekayaan perairan
Kapal-kapal yang ditangkap merupakan jenis kapal yang mahal karena dilengkapi dengan alat tangkap jaring pukat harimau (trawl) sistem navigasi modern. Pencurian ikan oleh nelayan asing diperkirakan merugikan negara milyaran rupiah setiap kali mereka mencuri ikan. Kemampuan nelayan asing berbeda jauh dengan nelayan
Penanganan pencurian ikan (illegal fishing) di perairan
Kebijakan kelautan
Pengambil kebijakan di neferi ini harus secepatnya merumuskan kebijakan pemberdayaan ekonomi kelautan supaya tidak menjadi barang curian dari Negara lain. Dulu, pemerintah punya obsesi untuk membuat Institut Teknologi berbasis maritim yang dipusakan di Maluku tapi keinginan itu lenyap ditelan pergantian kebijakan pemimpin. Sudah saatnya nelayan
Daniel Arief Budiman, mahasiswa Sejarah Kebudayaan Islam (SKI) Fakultas Adab Universitas Islam Negeri (UIN) Sunan Kalijaga Yogyakarta.
Alamat surat: Wisma Sangkuriang Gendeng GK IV/999 Yogyakarta 55225 telp. 081392342570 (menerima SMS);
E-mail: ibrania_fahlevi@yahoo.com
No. Rek. Bank BNI Cab. UGM: 0079344156 an. Daniel Arief Budiman.
DAFTAR NILAI MATA KULIAH
DANIEL ARIEF BUDIMAN
SEJARAH KEBUDAYAAN ISLAM UIN
SMT | NO | MATA KULIAH | SKS | NILAI | K | N X K | KET |
| 1 | Pancasila | 2 | A | 4.00 | 8.00 | |
| 2 | Bahasa Inggris | 4 | B | 3.00 | 12.00 | |
| 3 | Bahasa Arab | 4 | A/B | 3.50 | 14.00 | |
I | 4 | Sejarah Kebudayaan Islam | 2 | A- | 3.75 | 7.50 | |
| 5 | Pengantar Studi Islam | 4 | A/B | 3.50 | 14.00 | |
| 6 | Bahasa Indonesia | 2 | A | 4.00 | 8.00 | |
| 7 | Filsafat Umum | 2 | A- | 3.75 | 7.50 | |
SMT | NO | MATA KULIAH | SKS | NILAI | K | N X K | KET |
| 1 | Ilmu Alamiah Dasar | 2 | A/B | 3.50 | 14.00 | |
| 2 | Bahasa Inggris | 4 | B+ | 3.25 | 13.00 | |
| 3 | Bahasa Arab | 4 | A/B | 3.50 | 14.00 | |
| 4 | Pengantar Fikih/Ushul Fiqh | 2 | A/B | 3.50 | 7.00 | |
II | 5 | Ulumul Qur’an | 2 | B- | 2.75 | 5.50 | |
| 6 | Ulumul Hadis | 2 | A/B | 3.50 | 7.00 | |
| 7 | Sejarah Islam | 2 | A- | 3.75 | 7.50 | |
| 8 | Sejarah | 2 | A/B | 3.50 | 7.00 | |
| 9 | Ilmu Kalam | 2 | B+ | 3.25 | 6.50 | |
SMT | NO | MATA KULIAH | SKS | NILAI | K | N X K | KET |
| 1 | Ilmu Sosial Budaya Dasar/ISBD | 2 | B | 3.00 | 6.00 | |
| 2 | Sej. Islam | 2 | A | 4.00 | 8.00 | |
| 3 | Sejarah Pemikiran Islam I | 2 | A/B | 3.50 | 7.00 | |
| 4 | Sejarah Dunia I | 2 | B- | 2.75 | 5.50 | |
| 5 | Sejarah Islam Turki | 2 | B+ | 3.25 | 6.50 | |
III | 6 | Akhlak/Tasawuf | 2 | A- | 3.75 | 7.50 | |
| 7 | Pengantar Ilmu Budaya | 2 | A/B | 3.50 | 7.00 | |
| 8 | Filsafat Ilmu | 2 | B- | 2.75 | 5.50 | |
| 9 | Sosiologi Agama | 2 | A/B | 3.50 | 7.00 | |
| 10 | Pengantar Ilmu Sejarah | 2 | B+ | 3.25 | 6.50 | |
SMT | NO | MATA KULIAH | SKS | NILAI | K | N X K | KET |
| 1 | Kewarganegaraan | 2 | A | 4.00 | 8.00 | |
| 2 | Sejarah Dunia II | 2 | A/B | 3.50 | 7.00 | |
| 3 | Sejarah Pemikiran Islam II | 2 | B+ | 3.25 | 6.50 | |
| 4 | Metodologi Penelitian | 2 | C+ | 2.50 | 5.00 | |
| 5 | Sejarah Islam | 2 | A- | 3.75 | 7.50 | |
IV | 6 | Filsafat Islam | 2 | B- | 2.75 | 5.50 | |
| 7 | Filologi | 2 | B+ | 3.25 | 6.50 | |
| 8 | Ilmu Politik | 2 | B- | 2.75 | 5.50 | |
| 9 | Teori Ilmu Sosial | 2 | B | 3.00 | 6.00 | |
| 10 | Sej. Pemikiran Islam | 2 | B+ | 3.25 | 6.50 | |
| 11 | Sejarah Agama-agama | 2 | B- | 2.75 | 5.50 | |
SMT | NO | MATA KULIAH | SKS | NILAI | K | N X K | KET |
| 1 | Sej. Islam | 2 | A- | 3.75 | 7.50 | |
| 2 | Sej. Kesenian Islam | 2 | A- | 3.75 | 7.50 | |
| 3 | Sejarah Islam | 2 | A/B | 3.50 | 7.00 | |
| 4 | Sejarah Islam Afrika Hitam | 2 | B+ | 3.25 | 6.50 | |
| 5 | Sejarah Islam Minoritas | 2 | A- | 3.75 | 7.50 | |
V | 6 | Antropologi | 2 | A/B | 3.50 | 7.00 | |
| 7 | Historiografi | 2 | A- | 3.75 | 7.50 | |
| 8 | Kearsipan | 2 | A | 4.00 | 8.00 | |
| 9 | Metodologi Sejarah | 2 | A/B | 3.50 | 7.00 | |
| 10 | Sej. Islam Afrika U & | 2 | A/B | 3.50 | 7.00 | |
SMT | NO | MATA KULIAH | SKS | NILAI | K | N X K | KET |
| 1 | Sejarah Islam | 2 | | | | |
| 2 | Sejarah Islam | 2 | | | | |
| 3 | Sejarah Islam | 2 | | | | |
| 4 | Arkeologi | 2 | B- | 2.75 | 5.50 | |
| 5 | Kajian Naskah Nusantara | 2 | C | 2.25 | 4.50 | |
VI | 6 | Kajian Naskah Arab | 2 | | | | |
| 7 | Historiografi Islam | 2 | | | | |
| 8 | Filsafat Sejarah | 2 | | | | |
| 9 | Metodologi Penelitian Sejarah | 2 | | | | |
| 10 | Bahasa Belanda | 4 | | | | |
SMT | NO | MATA KULIAH | SKS | NILAI | K | N X K | KET |
| 1 | Bibliografi Islam | 2 | A | | | |
| 2 | Seminar Sejarah | 4 | A | | | |
| 3 | Islam dan Budaya Lokal | 2 | A | | | |
VII | 4 | KKN | 4 | A- | 3.75 | 15.00 | |
| 5 | Skripsi | 6 | | | | |
| 6 | | | | | | |
| 7 | | | | | | |